PENANGANAN NYERI
A. DEHINISI
Secara umum yeri dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat dari rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh keotak dan di ikuti oleh reaksi fisik, fisiologis dan emosional
B. TINDAKAN FARMAKOLOGIS
Umum nya nyeri direduksi dengan cara pemberian terapi farakologi. Nyeri ditanggulangi dengan cara memblokade transmisi stimulan nyeri agar terjadi perubahan persepsi dan dengan mengurangi respon kortikal terhadap nyeri. Adapun obat yang digunakan untuk terapi nyeri adalah:
1. Analgesik narkotik
Opiat merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi nyeri pada klien. Dari nyeri sedang hinggs nyeri berat.
Narkotik dapat menurunkan tekanan darah, menimbulkan depresi pada fungsi fital. Sebagian dari reaksi ini meguntungkan. Contoh: hemoragik. Sedikit penurunan tekanan darah sangat dibutuhkan. Namun pada pasien hipotensi akan menimbulkan syok.
2. Analgesik lokal
Analgesik bekerja dengan cara memblokade konduksi syaraf saat diberikan langsung ke serabut syaraf.
3. Analgesik yang dikontol klien
Terbuat dari infus yang diisi narkotik menurut resep.
4. Obat-obat non steroid
Untuk mengendalikan dari nyeri sedang dari dismenorea, arthritis, dan gangguan muskoloskeletal.
C. TINDAKAN NON FARMAKOLOGIS
Menurut Tamsuri (2006)selain tindakan farmakologis untuk mengurangi nyeri, ada juga tindakan non farmakologis untuk mengatasi nyeri, terdiri dari beberapa tindakan:
1. Penanganan fisik/ stimulasi Fisik
a. Stimulasi kulit
Rangsangan massage otot ini dipercaya akan merangsang serabut berdiameter besar, sehingga mampu memblok ata menurunkan impuls nyeri
b. Stimulasi elektrik
c. Cara ini bisa melepaskan endorfin sehingga bisa memblok stimulasi nyeri, bisa dilakukan dengan mandi air hangat, kompres dengan kantong es, dan stimulasi syaraf elektrik transkutan (TENS/Transcutaneus elektrical nerve stimulation). Adalam menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar.
d. Akupuntur
e. Jarum-jarum kecil, yang dimasukkan pada kulit, bertujuan menyentuh titik-titik tertentu, tergantung pada lokasi nyeri
f. Plasebo
g. Sebuah obat yang tidak berdampak atau penanganan palsu. Dari bahasa latin yang artinya: saya akan senang, yang mengau pada fakta bahwa keyakinan akan suatu efektifitas akan membangkitkan harapan yang membantu mereka menggerakkan diri mereka untuk menyelesaikan masalah tanpa mengetahui zat yang merea terima aktif atau tidak.
2. Intervensi perilaku kognitif
a. Relaksasi
Relaksasi otot rangka dapat menurunkan nyeri karena mengendorkan ketegangan otot, dengan relaksasi pasien dapat mengubah persepsi terhadap nyeri.
b. Umpan balik biologis
Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol voluntere terhadap respon tersebut.
c. Hipnotis
Membantu merubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.
d. Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri (Melihat TV, pertandingan bola, mendegarkan musik)
e. Guided imagery / imajinasi terbimbing
Meminta client berimajinasi mebayangkan hal – hal yang menyenangkan.
0 Comments